Senin, 13 Januari 2020

Day 8 : Menikmati Musim Gugur di Nikko

Nikko adalah sebuah tempat di Prefekture Kanto. Nikko berada diketinggian 1400 m diatas permukaan laut. Nikko sangat tepat dikunjungi pada musim gugur. Dan musim gugur di Nikko berlangsung dari Bulan September-November. 
Dari Tokyo, kalian bisa menggunakan Jr Chuo-Line ke Utsunomiya Station. Dari Utsunomiya Station kalian bisa menggunakan JR Nikko Line dan turun di JR Nikko Station selama 1 jam.


Dari Nikko Station banyak ditawarkan paket perjalanan. Tergantung tujuan kita mau kemana. Berikut, rincian rute pass Nikko Tobu Bus. Semua tiket berlaku untuk 2 hari.
  • Bus Pass berwarna Hijau Muda sampai Yumoto Onsen dengan harga 3000 yen untuk dewasa dan 1500 yen untuk anak-anak
  • Bus Pass berwarna Pink sampai Sanbomatsu dengan harga 2650 yen untuk dewasa dan 1330 yen untuk anak-anak.
  • Bus Pass berwarna kuning sampai Chuzenji Onsen dengan harga 2100 yen untuk dewasa dan 1050 untuk anak-anak
  • Buss Pass berwarna Hijau Tosca sampai Krifuri No Taki dengan harga 600 yen untuk dewasa dan 300 yen untuk anak-anak
  • Dan World Heritage Sighseeing Bus dengan harga 500 yen untuk dewasa dan 250 yen untuk anak-anak yang berlalu satu hari. 
Dan semua tiket tersedia di Tobu Nikko Tourist Centre atau JR Nikko Station Ticket Office.
Saya membeli Tobu Buss Pass berwarna pink, karena tujuan saya adalah Senjogahara dan Ryuzu Fall. Setelah membeli ticket, kami menunggu di Bus Stop. Kita akan menaiki puncak dengan bus, jalan berkelok-kelok irohazaka disebelah kanan jurang dan sebelah kiri tebing tinggi ditambah kabut tebal membuat kami terus membaca doa sepanjang jalan. Apalagi supirnya perempuan dan sudah cukup tua. 
Bus akan berhenti di tiap halte yang sudah diberi nomer. Setelah menmpuh perjalanan selama 1 jam, akhirnya kami tiba di pemberhentian no. 39 yakni, senjogahara Moor. Yup, tujuan kita kali ini adalah ke Senjogahara Moor dan ke Ryuzu Fall.

Senjogahara adalah tanah rawa yang berada 1400m diatas permukaan laut. Pertama masuk ke senjogahara ini serem banget, kayak hutan jati yang rantingnya pada kering dan daunnya berguguran. Jalanannya sepi gitu, jadi berasa lagi uji nyali teringet film-film jepang tentang hantu. Ada beberapa orang yang lewat, dan ternyata waktu itu jalan menuju senjogahara ditutup. Mungkin bagi orang-orang, mereka udah biasa lewat situ karena dari situ kita bisa menuju ke ryuzu fall dengan berjalan kaki. Tapi karena gk banyak orang yang jalan, kami memutukan untuk kembali ke jalan besar dan menuju ke Ryuzu Fall.







Ryuzu Fall ini letaknya deket banget dari bus stop, tinggal jalan kaki 800 m. Pas ketemu air tejun, gak berhenti-hentinya ngucap syukur Alhamdulillah karena nemu tempat yang cakep banget.
Setelah dari Ryuzu Fall, kami ke Lake Cuzenji dan Futarasan Shrine dan waktu itu hujan sudah turun. Suhu juga sudah berada diangka 8 derajat. Bagi kami yang biasa tinggal di iklim tropis, sungguh kami sangat menggigil kedinginan. Kami tidak jadi masuk ke Futarasan Shrine karena kami sudah kedinginan dan buru-buru ingin masuk ke dalam bus. Namun karena gerimis, kami tidak menungu di bus stop, melainkan di depan pintu masuk futarasan shrine. Alhasil ketika ada bus lewat dan tidak ada penumpang yang turun, kami hanya bisa pasrah menunggu kedatangan bus selanjutnya.

Setelah lama bus tak kunjung datang, akhirnya kami menunggu di seberang jalan berharap bus nya akan datang lebih cepat. Kami berniat untuk mengikuti bus hingga ke pemberhentian terakhir dan ikut kembali ke Nikko Station.
Begitu diperjalanan hujan reda, dan kami melihat senjogahara moor juga di buys stop no. 40. Kahirnya kami turun di bus stop 40, foto-foto sebentar lalu kembali ke bus stop no.

Nikko sangat bagus dikunjungi pada waktu musim gugur...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar