Senin, 30 Desember 2019

Day 2 : Yokoso, Osaka !

Hari kedua jadwal kita bertolak dari Tokyo ke Osaka.. Dan saking lelahnya, kami tertidur pulas sehingga kami baru bangun jam 07.00. Jam 08.00 kita baru keluar hotel. Dari hotel kita menuju ke stasiun bakurocho membawa koper, karena malam ini kita akan menginap di Osaka. Setelah tiba di Tokyo, kita menunggu shinkansen menuju osaka. Tempat duduk di shinkansen bisa di reserved, tapi kami memilih untuk tidak reserved. Dan Alhamdulillah, kami dapet duduk. Perjalanan selama 3 jam, dari tokyo-kyoto-osaka tidak terasa dengan kereta super cepat shinkansen. Bahagia banget akhinya bisa ngerasain naik kereta paling fenomenal di Jepang yang kecepatannya kayak belut listrik. Oh, ya buat temen-temen pemegang JR Pass, kita hanya bis naik shinkansen hikari dan sakura. Kita tidak bisa naik kereta nozomi dan kodama. Kereta Nozomi ini kereta shinkansen yang paling cepat karena tidak berhenti di semua stasiun. Sedangkan Shinkansen Hikari dan Sakura berhenti hampir di tiap stasiun. Pukul 12.00 kami sudah tiba di Shin-Osaka Station. Hausnya pagi ini kami ke Hiroshima terlebih dahulu, namun karena kami bangun kesiangan jadinya kami tidak mampir ke Hiroshima, melainkan langsung keliling Osaka. Ini foto di dalem shinkansen nya. Bnayak penumpang yang turun di Kyoto Station. Jadi dari Kyoto Station ke Osaka Station keretanya kosong.


Ini adalah foto ketika kami tiba di Shin-Osaka Station dan Pengen banget foto sama Shinkansen.

Shin-Osaka Station
Karena kami bawa koper dan waktu sudah menunjukkan pukul 12.00, akhirnya kita langsung check-in ke Mikado Hotel. Dan ini foto di jalanan dari Hotel Mikado mau ke stasiun Shin-Imamiya setelah check-in. Foto dijalanan aja cakepnya bukan main. Kahirnya kita bisa keliling Osaka, tanpa geret-geret koper. 

Setelah Check-in, tadinya kita mau ke Universal Studio Japan, namun karena waktu sudah siang kita langsung menuju ke Osaka Castle. Rasanya belum ke Osaka, kalo kita belum berfoto di Osaka Castle. Saya memutuskan untuk tidak masuk ke Osaka Castle, karena foto dari luar juga sudah bagus.

Dari Osaka Castle hari sudah mulai gelap, jadi kami memutuskan untuk langsung ke Dotonburi River Cruise. Malam itu turun hujan deras, sehingga kami kurang puas menikmati dotonburi di malam hari. Padahal banyak sekali food street yang ingin kami coba. Dan kita tidak mencoba menyusuri Dotonburi dengan Dotonburi River Cruise karena hari itu hujan.

Minggu, 29 Desember 2019

Review Irori Nihonbashi Hostel & Kitchen

Setelah urusan tiket beres, dilanjutkan dengan memesan penginapan selama di Jepang. Kami memsan tiket di booking.com. Kata orang penginpana di tokyo itu super mahal, jadilahkami menginap di mixed dormitory. Kita pesan kamar 1 malam di Irory Nihonbashi Hostel & Kitchen seharga Rp 431.708,- untuk 2 bunk bed. Bunk bed ini adalah sebuah tempat tidur tingkat. Jadi 1 Dormitory ini bisa berisi 20-30 bunk bed. Jadi disana kita tidak hanya menginap berdua saja, tapi kita akan bertemu dengan para traveller dari seluruh dunia. Kenapa kami melilih dormitory, alasannya karena hostel ini yang paling murah di tokyo. Selain itu, jarak ke statiun juga cukup dekat sekitar 400 m. Lobi berada di lt. dasra, kamar kami berada di lt. 4 dan kamar mandi berada di lt. 6. Dikamar sudah ada selimut dan bantal, juga ada kamar mandi kering di setiap lantai. Palabila kita ingin mandi dan menggosok gigi, maka kita harus naik ke lt. 6. Di lt. 6 juga kita bisa mencuci baju dengan biaya tambahan tentunya. Yang saya suka dari dormitory itu kita bisa masak di lobby, mencuci piring dan setiap kamar mandi sudah di fasilitasi shampo, sabun dan conditioner yang bisa kita pakai sepuasnya. Irori Nihonbashi Hostel dan Kitchen juga menyediakan sarapan pagi mulai harga 500 yen. Walaupun pertama kali kami sampai di tokyo cukup shock, karena jam 19.00 tokyo sudah sepi. Jika kalian suka keramaian, kalian bisa memilih penginapan di kawasan shibuya atau shinjuku. Karena shuttle bus yang saya tumpangi dari bandara hanya sampai tokyo, sehingga saya harus mengeluarkan uang lagi kalo saya menginap di Shibuya. kami diberikan sebuah kunci berkode setiap lantai. Untuk wifi nya disini super kenceng. Kmai tidak diperkenankan untuk makan di tempat tidur. Jika ingin makan, kami bisa masak sendiri, menyeduh indomie, kopi atau energen di lantai bawah.




Jumat, 27 Desember 2019

Day 1 : CGK- NRT by Japan Airlines

Setelah di blog sebelumnya sempet mengulas tentang tiket murah dan itinerary ke jepang, di blog ini saya akan mengupas tuntas tentang perjalanan saya selama 11 hari ke jepang sebulan yang lalu. Mumpung masih anget, jadi masih banyak yang di inget. Berangkat pukul 02.00 dari rumah menuju bandar udara soekarno hatta. Setelah menempuh perjalanan selama satu jam, kami tiba di bandara soekarno-hatta. Karena kita sudah check-in online, jadi kita tinggal urus bagasi dan mengurus imigrasi keluar Indonesia. Kami memang sengaja memilih kursi paling belakang, karena kami bisa mudurin kursi sepuas mungkin.


ebelum take-off kami menyempatkan sholat subuh di bandara dan mengisi botol air minum untuk diminum di pesawat karena tidak diperkenankan membawa minum dari luar.  Cuaca hari itu sangat cerah sekali, panas, sehingga pesawat kami tidak mengalami turbulensi. Perjalanan selama 7 jam pun tida terasa.


Pengalaman pertama naik japan airlines sangat berkesan. Pantas saja jika maskapai ini menyabet gelar World's Best Economy Class Airlines 2019. Kursinya yang empuk, ditambah selimut dan bantal, dan entertainment nya yang lengkap membuat kita tidak merasa bosan melakukan perjalanan selama 7 jam. Banyak sekali film-film, video dan permainan yang bisa kita nikmati selama perjalanan.  Bisa dibilang Japan Airlines setara dengan garuda Indonesia. Selama 7 jam perjalanan kita akan diberikan 1 main course dan 2 dessert berupa snack beras, dan kacang-kacangan serta roti. Untuk rasa makanan lumayan enak..Saat berangkat saya makan curry ayam, ada mie hijau dan saus belibis, salad sayur , puding mangga, yakult, dan cokelat kering. curry ayamnya cukup enak, tapi saya tidak menghabiskan kuas curry nya karena takut enek kaena perjalanan masih sangat jauh. Mie hijau nya gak ada rasanya, jadi saya makannya cuma dikit dan saya tidak memakai saus minyaknya yang menurut saya rasanya aneh. puding mangganya enak.

Dan saat pulang saya memlilih daging saus tomat, sayang saya tidak sempat memfoto makanannya dikarenakan perut sudah lapar dan sudah lelah, jadi males buat foto-foto. Makanannya hampir sama dengan ketika pulang, hanya waktu itu ada tambahan es krim Hagen Dazs. Japan Airlines menyediakan bantal dan selimut. Setelah selesai makan siang, lampu pesawat dimatikan, entah saya yang benar2 mengantuk karena berangkat pukul 02.00 pagi dari rumah, saya merasa benar2 terhipnotis. Seteah lampu dimatikan, saya langsung tertidur dan baru bangun ketika pesawat sudah mau mendarat. Pukul 17.20 kami sudah tiba dengan selamat di Narita Airport Terminal 2. Ternyata pukul 17.00 di jepang sudah malam.. Lalu kami istirahat sejenak sambil mengaktifkan wifi portable yang kami bawa dari indonesia untuk menghubungi keluarga kami di jakarta. Setelah istirahat kami memesan keisei bus dari narita airport ke tokyo station seharga 1000 Yen. Banyak sekali transportasi menuju stasiun tokyo dari narita airpot, diantanya keisei bus, limousien bus, dan narita express. Narita express harganya lebih mahal, karena  waktu tempuh nya lebih cepat.






Perjalanan ditempuh kurang lebih 1,5 jam. Dari tokyo station kami jalan kaki menuju penginapan yang telah kami pesan, yakni Irori Nihonbashi Hostel dan Kitchen. Kami menginap di sebuah mixed dormitory yang berisi 1 buah bunk bed tingkat. Pertama kali masuk hostel saya shock parah karena melihat hostel nya yang super mini, mungkin karena orang di jepang kurus-kurus. Liftnya pun hanya berkapasitas 4 orang, namun saya berdua suami dan membawa koper sudah membuat kami sesak di lift. setibanya di kamar, kami shock karena ternayata hostel yang kami tempati sangat sempit, kalo makan harus turun ke lobby dan kamar mandi ada di Lt. 6. namun karena saat itu kita sudah lelah, kita makan di kasur dan langsung tidur. Di malam terakhir di jepang, saya dan suami berniat mencari hotel baru agar kami bisa mempacking koper kami dengan rapi, ternyata setelah kita pelajari dengan seksama, rata2 hostel di jepang memang seperti itu. Dan kami sudah merasa mulai nyaman dan bisa beradaptasi  di Irori Nihonbashi Hostel dan Kitchen. Oh iya..saya mau sedikit review tentang Irori Nihonbashi Hostel dan Kitchen di blog selanjutnya.