Selasa, 24 September 2013

Terima Kasih Ibu, Terima Kasih Wardah


Aku bekerja sebagai pegawai negeri sipil di salah satu instansi pemerintah, disamping bekerja, akupun sedang menempuh pendidikan sarjana di salah satu universitas di Jakarta. Aku menghabiskan waktuku seharian penuh untuk bekerja dan menuntut ilmu. Berangkat pagi dan pulang hingga larut malam. Karena kesibukanku yang begitu padat dan banyak menyita waktu, hingga aku tidak sempat untuk melakukan perawatan terhadap wajahku. Mulailah mucul jerawat-jerawat kecil disekitar pipi dan dagu. Akupun mulai panik, karena sebelumnya aku memang jarang sekali jerawatan. Temanku menawarkan untuk menggunakan salah satu produk yang biasa dia pakai dan cocok dikulitnya. Tanpa berfikir dua kali karena aku ingin jerawatku cepat hilang, akhirnya aku mencoba salah satu produk yang ditawarkan temanku, mulai dari facial foam, hingga anti acne dan pemutih wajah. Setelah seminggu aku melakukan perawatan dengan produk tersebut, kulitku menjadi kering, kusam dan rentetan jerawat-jerawat kecil muncul semakin banyak. Ingin sekali rasanya menetas jerawat-jerawat yang bersarang dipipiku ini. Karena menggunakan produk yang tidak cocok, aku memutuskan untuk melakukan facial ke salon, berharap dengan ini dapat mengurangi bintik-bintik merah merona di wajahku. Ternyata hasilnyapun nihil, jerawat-jerawat kecil ini enggan pergi dari wajahku. Temanku yang lain menyarankan agar aku segera pergi ke dokter kulit agar jerawat yang tumbuh dipipiku tidak bertambah banyak. Setelah melakukan perawatan dokter selama satu bulan lamanya, kulitku menjadi terkelupas. Apalagi saat terkena matahari, kuliku menjadi pink kemerahan. Hal ini sangat membuatku tidak nyaman dan tidak percaya diri. Memang, dengan melakukan perawatan ke dokter kulit, jerawatku hilang sedikit demi sedikit. Dan ketika aku berhenti melakukan perawatan ke dokter, jerawat-jerawat nakal mulai bermunculan lagi di wajahku. Satu hal yang membuat aku berhenti ke dokter kulit adalah biaya perawatan kulit yang sangat tidak terjangkau. Satu kali saja melakukan perawatan ke dokter kulit sudah bisa menghabiskan gaji selama sebulan.
Aku yang tadinya adalah seorang yang cuek dan tidak peduli dengan kesehatan dan kecantikan kulit, sekarang menjadi seseorang yang sangat memperhatikan kesehatan dan kecantikan kulit. Hingga akhirnya, pada suatu malam sepulang kuliah, ibuku mendatangi kamarku dan menghampiriku.
 “Sekarang kamu kok jerawatan ?” tanya ibuku.
 “iya bu, aku malas membersihkan wajah, padahal setiap hari aktivitasku banyak dan banyak debu yang menempel di wajahku “jawabku.
 “Mulai sekarang, kamu harus rajin membersihkan wajahmu, karena kecantikan berasal dari kulit wajah yang sehat dan terawat. 
Akupun mulai tersentak mendengar kata-kata ibuku “oh, ternyata benar apa yang dikatakan ibu” kataku dalam hati.
 Ibu mengagetkankaku yang sedang termenung sambil membawa sesuatu ditangannya “sudah jangan terlalu dipikirkan, ibu punya solusi untuk kulit wajahmu yang berjerawat, karena ibu sudah menggunakan produk ini selama 18 tahun lamannya”.
 Tadinya aku tidak tau apa yang dibawa olehnya, hingga ibu menyebutkan sebuah nama yang sudah tidak asing bagiku. “Apa ini bu? “tanyaku.
 “ini wardah, kosmetik halal dan berkualitas. 
Rasa-rasanya aku sering mendengar kata wardah di televisi, namun aku tidak tahu dan belum pernah mencoba kosmetik halal ini.

Mulai dari sinilah aku bertekad untuk mengganti semua produk kecantikan yang aku pakai selama ini dan memutuskan untuk berhenti melakukan perawatan ke dokter kulit. Aku mulai mendengarkan saran dari ibuku, karena aku yakin setiap ibu pasti akan memberikan yang terbaik untuk anaknya. Mengapa aku mempercayainya? Karena aku melihat kulit wajah ibuku yang tetap cantik dan berseri di usianya yang sudah 50 tahun keatas. Produk wardah yang pertama kali aku pakai adalah Wardah Acne Cleansing Gel. Aku menggunakannya 2x sehari, yaitu pagi hari sebelum melakukan aktivitas dan malam hari setelah melakukan aktivitas. Selama wajahku masih ditumbuhi jerawat, aku tidak berani untuk menggunakan kosmetik yang berlebihan. 


Aku hanya menggunakan Wardah Acne Face Powder pada pagi hari sebelum berangkat ke kantor ditambah dengan sedikit olesan Exclusive Lipstick Pink orchid di Bibir. 






Setelah sebulan lamanya menggunakan Wardah Acne Cleansing Gel dan Wardah Acne Face Powder, jerawat di wajahpun mulai melarikan diri dan minyak di wajah mulai menghilang. Aku terus menggunakan Wardah Acne Cleansing Gel dan Wardah Acne Face Powder hingga sekarang. Setelah jerawatku benar-benar hilang, aku berusaha untuk menghilangkan bintik-bintik hitam diwajahku dan mengembalikan kulit putihku. 


Aku beralih menggunakan rangkaian produk Wardah Lightening Series. Dimulai dengan menggunakan Wardah Lightening Milk Cleanser dan Wardah Lightening Gentle Wash setibanya dirumah setelah beraktivitas diluar, lalu menggunakan Wardah Lightening Face Toner untuk menyegarkan kulit dan pada malam harinya aku menggunakan Lightening Day Cream pada wajah dan leher. Akupun mengganti Wardah Acne Face Powder dengan Wardah Lightening Two Way Cake karena wajahku sudah tidak berjerawat dan berminyak lagi. 



Setelah kulit wajahku cantik dan terawat, aku mulai memperhatikan bagian-bagian tubuh yang lain. Karena bukan hanya wajah yang membutuhkan perawatan, tapi seluruh tubuh juga membutuhkan perawatan. Untuk menambah kecantikan pada tubuhku, aku menggunakan Wardah Spa Series mulai dari Olive Oil For Massage, Olive Oil soft Scrub dan Pure Olive Oil. 



Kini akupun menikmati hasilnya. Aku merasa nyaman dan kembali percaya diri dengan kulit wajahku yang sekarang karena wardah telah membuat kulitku menjadi cantik dan terawat. Aku tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli produk kecantikan ataupun untuk melakukan perawatan ke dokter. Hanya dengan rangkaian produk wardah, kulitku dapat kembali bersih, sehat, cantik dan terawat. Semua ini berkat saran dari ibuku. Terima kasih ibu, terima kasih wardah.








Minggu, 22 September 2013

Happy Wedding Muhammad Arfan dan Rita Chairani

Setelah sekian lama gak buka facebook, alhasil seminggu yang lalu nyempetin diri untuk buka facebook. Sempet shock begitu liat notification dapet wedding invitation dari temen seperjuangan 2 tahun di BEM PNJ. Turut seneng dengernya ternyata temen gw yang satu ini memberanikan diri untuk meminang seorang wanita cantik asal padang. Satu per satu temenpun mulai menerima undangan, gw dan temen-temen gw yang emank udah berteman lama sama arfan, gak mungkin dong kalo kita sampe gak dateng. Alhasil janjianlah kita untuk dateng bareng-bareng ke nikahnnya arfan dan Rita.
Berawal dari janjian sama shinta di UP jam 3 setelah pulang kuliah, lalu menjemput rizky jati mukti di halte UP menjemput puspa di deket Universitas Tama Jagakarsa, kita melanjutkan perjalanan melewati tol dalam kota untuk menjemput jeje, rona dan monik yang udah janjian di st. maggarai. Berharap di tol dalam kota gak kena macet, ternyata macetnya luar biasa. padahal undangan cuma sampe jam 18.00 WIB. jam 16.30 kita masih bermacet-macet ria di tol dalam kota, mungkin kalo gak lewat tol kita udah sampe maggarai. jam 17.00 WIb kita sampai di stasiun manggarai untuk menjemput jej, rona dan monik. Sekita pukul 17. 30 kita sudah tiba di kediaman mempelai wanita.
"HAPPY WEDDING MUHAMMAD ARFAN DAN RITA CHAIRANI, SEMOGA MENJADI KELUARGA YANG SAKINAH, MAWARDAH DAN WAROHMAH, DI KARUANIANI ANAK YANG SHOLEH DAN SOLEHAH, LANGGENG SAMPAI MAUT MEMISAHKAN"

 Yang namanya kondangan, gak lengkap kalo gak foto-foto. makan no. 2, yang penting foto-foto dulu. karena kalo udah makan pasti ada yang berubag. perutnya tambah maju ( ini kata monik loh..............hehhehe)
 ini dia foto pengantinnya dengan adat monangkabau

 Ngomong-ngomong soal pernikahan, tiap ada yang nikah jadi pengen nikah. #eh.............
Sekian dulu ceritanya, nanti dilanjutin lagi. bye....bye............... see you next story

its me time, ladies time

Namanya juga malem minggu, kalo gak dihabiskan sama pacar, ya sama temen. kalo gak sama temen ya sama keluarga. Nah, malam minggu gw kali ini gw habiskan bersama teman-teman. Its me time, ladies time. Yap ini adalah waktu kita, waktunya para ladies untuk menghabiskan malam minggu kita dengan penuh suka cita. Setelah kondangan dar ipernikahan arfan dan rita, cerita gak cuma sampe disini, perjalanan masih panjang. Mumpung malam ini malem minggu, dan rata-rata dari kita pada jomblo, daripada gak ngapa-ngapaian di rumah bengang-bengong mikirin jodoh yang tak kunjung datang, dengerin lagu-lagu melow yang bikin kita jadi galau mendingan kita habiskan waktu bersama, karena udah lama banget juga kita gak ketemu dan jarang-jarang bisa ngumpul bareng kayak gini.
Alhasil kita sepakat untuk karaokean, tapi bingung mau karaokean dimana karena malam minggu gini pasti semua tempat karaoke pada penuh. Akhirnya, tertujulah kita pada sebuah tempat pusat perbelanjaan di daerah jakarta pusat, yakni sarinah thamrin. Inul vista tempat yang kita pilih untuk menghabiskan malam minggu bersama para wanita-wanita luar biasa lagi tangguh.
Sepanjang perjalanan dari tempat nikahan sampai ke sarinah, kita terus ditemani dengan lagu-lagu galaunya 98,7 Gen Fm. Akhirnya kesampean juga menyalurkan bakat untuk bernyanyi, tapi tetep ya yg dinyanyiin lagu-lagu galau.
Ini beberapa foto yang kita ambil selama di mobil. Always happy with you my best friend forever. Love You All...............