Selasa, 07 Januari 2014

Melancong ke Negara Seribu Satu Larangan



Tanggal 19 Maret 2012, saya dan teman-teman melakukan kunjungan kerja ke Kota Batam. Di hari kedua, kami berkesempatan untuk menyebrang ke sebuah negara pulau di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya. Berangkat menggunakan kapal ferry dari pelabuhan batam center pukul 07.00. Setelah menempuh perjalanan laut kurang lebih 1 jam, akhirnya kami tiba di pelabuhan Harbour Front, Singapore. Tujuan pertama kami adalah perpustakaan nasional singapura yang terletak di 100 victoria street. Saat kita memasuki perpustakaan nasional singapura, jangan sekali-kali mencoba berbicara dan mengambil gambar jika kita tidak ingin kena tegur.Setelang berkeliling-keliling perpustakaan nasional singapura, kami melanjutkan perjalanan ke merlion park. Disinilah terdapat patung singa yang menjadi icon negara Singapura. Banyak sekali pengunjung di hari itu, tidak hanya dari Indonesia dan Singapore sendiri, ada wisatawan dari Filipina, Vietnam, India, Eropa, dan lainnya. Kami melanjutkan perjalanan ke Bugis Street, disinilah surganya berbelanja barang-barang murah. Mulai dari kaos, jam tangan, gantungan kunci, tas, aksesoris, makanan, parfume hingga hiasan dinding. Barang –barang ini di bandrol dengan harga SGD$ 10 untuk 3 item. Setelah lelah berjalan-jalan, kami makan di sebuah restoran yang menyajikan masakan-masakan Indonesia. Tidak sulit mencari restoran yang halal di negara ini. Restoran ini dekat dengan sebuah mesjid, setelah makan kami melakukan sholat dzuhur lalu melanjutkan perjalanan ke mustafa center. Disini terdapat barang-barang yang tidak kalah murah dengan bugis street. Disini juga menjual barang-barang elektronik dan kebanyakan penjualnya adalah orang India. Jangan sekali-kali anda berani menawar barang jika anda tidak berminat membeli, karena penjual-penjual disini suka memaksa dan marah apabila kita tidak jadi membeli. Di dalam mustafa center, tempatnya seperti kita berbelanja di pasar swalayan. Kita mengambil sebuah keranjang dan mengambil barang-barang yang akan kita beli lalu mengantri di kasir. Perjalanan selanjutnya, kami menaiki kereta bawah tanah dengan merogoh kocek sebesar SGD$ 2,5. Akhirnya kami tiba di Orcahd Road. Di jalan ini banyak berdiri mall-mall megah yang menjual barang-barang bermerk terkenal dengan harga yang cukup menguras kantong. Jalan-jalan di Singapura, tidak lengkap jika belum berkunjung ke Pulau Sentosa. Sebuah lokasi wisata di "Negeri Singa" yang memiliki banyak wahana dan berbagai macam permainan. Di sinilah pusat segala hiburan berada. Mirip dengan Ancol kalau di Jakarta. Tempat-tempat rekreasi yang terkenal di dalam Sentosa Island adalah Universal Studios Singapore (USS), Casino, Marine Life Park, Museum, lake of dream, dll. Acara berlanjut dengan sesi foto-foto di beberapa spot keren seperti Merlion Raksasa, air terjun, dan taman air. Singapura memiliki “kota ditengah taman” bernama Garden by the Bay. Ternyata di singapura ada hutan juga  yang dilengkapi dengan lift dan eskalator. Garden by the Bay memiliki pemandangan banyak tanaman yang sangat menarik dan spektakuler. Di pulau itu juga terdapat pantai. Setiap malam, sebagian wilayah pantai "disulap" menjadi panggung pertunjukan, selayaknya gedung teater. Lokasi tepatnya ada di "Beach Station. Terdapat tribun atau tempat duduk yang menampung ribuan pengunjung, khusus untuk menyaksikan pertunjukan "Song Of The Sea. Banyak sekali yang menonton, mayoritas adalah turis asing. Sekali masuk, pengunjung hanya membayar 10 dolar Singapura atau Rp70.000 (kurs satu Dollar Singapura menjadi Rp7.000). pertunjukkan ini berlangsung selama satu jam. Sekian cerita singkat perjalanan saya menjelajahi negara seribu satu larangan selama satu hari penuh