Senin, 04 September 2017

Perjalanan ke Pulau Sangiang, Banten

Jumat, 4 November 2016
Sebenernya ini adalah trip super mendadak..kenapa bisa disebut super mendadak. Ngomongin ngetrip ini baru malem2, dan malem2 itu juga langsung berangkat tanpa mikir AIUEO.Dan ini adalah trip paling gak sesuai sama rencana, karna yang tadinya cuma pengen nginep di Puncak, gak tau kenapa ada yang nyetus pengen ke Sangiang, bahkan pengen nyebrang ke Lampung...Ya, namanya juga trip dadakan jadi cuma baya baju ganti sepasang, jadi kita urungkanlah niat buat nyebrang ke lampung...Karena tadinya niatan pengen ke puncak, dan saya  yg bertempat tinggal di Depok tinggal menunggu jemputan dari teman-teman saya, dan merekapun gak kira-kira, jam 12 baru tiba dirumah saya..Yang saya pikir tadinya mau ke puncak, malah berganti haluan ke sangiang, itupun baru kepikiran dijalan...Yang tadinya destinasinya ke puncak, tiba-tiba ke pantai..Alhasil ngeluarin semua baju yg ada ditas, dan ganti sm baju2 kaos yang adem buat ke pantai...Jam 12 jalan dari Depok, karna perut kelaperan akhirnya makan mie aceh di Tanjung Barat sebelum masuk Tol, karena emang cuma warung ini aja yang masih buka..Perjalanan menuju Pelabuhan Paku anyer dimulai, jalanan yang terbilang sangat-sangat sepi membuat kami lebih cepat tiba di provinsi Banten..Kami memutuskan untuk tidur sejenak di Pom Bensin (Kasian pak supir antar Kota lelah). Setelah adzan subuh berkumandang dan kita selesai menunaikan sholat subuh, kita melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Paku Ayer..Trip ini cuma bermodalkan google map, karena sebelumnya belum pernah yang ada kesini. Tiba di Pelabuhan Paku ayer jam 06.00, langsung tanya2 sama yang punya kapal, berapa harga sewa kapal dari Pelabuhan paku ayer ke pulau sangiang. Setelah tawar menawar yang cukup sengit, akhirnya disepakatilah harga 1 juta per kapal untuk menyebrang dari Pelabuhan Paku anyer ke Pualu Sangiang. Sebenernya, kapal ini bisa ditumpangi 10-15 orang, karena kami cuma ber6, akhirnya kami memutuskan untuk tetap menyebrangi Pulau Sangiang. Oh..iya Pulau Sangiang ini terletang di ujung Pulau Jawa, berada di tengah-tengah antara pulau jawa dan pulau sumatera. Dari Pelabuhan Paku anyer sampai ke Pulau Sangiang membutuhkan waktu 1 jam..Dan ini dia penampakan muka-muka yang baru pada bangun tidur, gak mandi karena kita berangkat malem dan baru sampe pagi buta. Sempet takut juga naik perahu nelayan, karena kita gak ada yang dikasih pelampung, akhirnya diatas kapal cuma tiduran nahan perut yang bergejolak akibat ombak laut...

Bagi saya, ini merupakan pulau terindah di ujung jawa, karena pulau ini bisa dibilang pulau yang sangat sepi penghuninya. Setibanya di Pulau sangiang, kita akan disuguhi pemandangan hutan bakau seperti di Sungai Amazon.. Sebenarnya saya paling takut melewati kawasan seperti ini, karena takut ada buaya atau ular seperti di film-film,tapi mungkin imajinasi saya yang terlalu berlebihan..Oh..iya tidak banyak wisatawan yang berkunjung ke Pulau ini, mungkin karena belum banyak yang tau kali ya..Tiba di Pintu masuk Pulau Sangiang, kita di Bandrol dengan harga 15k/orang. Kami ditawarkan tour guide dengan bayaran seiklasnya.. Buat kami yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Pulau ini, kami memutuskan menggunakan tour guide. Tour guide kami adalah seorang bapak-bapak yang akan menjelaskan tentang sejarah Pulau Sangiang.. Sepanjang perjalanan hanya disuguhi ilalang2, sesekali kami berpapasan dengan orang-orang yang juga berkunjung ke Pulau Sangiang. Beruntung sekali kami menggunakan tourguide, karena untuk menuju ke atas bukit, kami harus melewati hutan-hutan belantera..Yang pasti, kita bakalan nyasar kalo kita gak pake tour guide. Kita harus menempuh perjalanan hampir 3 jam menaiki bukit dan turun bukit..Dan didalam hutan banyak sekali nyamuk, alhasil badan kita pada bentol-bentol...Oh..iya bapak tour guide ini sambil memandu, dia membawa anjing.. Itulah yang sampai saat ini masing jadi pertanyaan saya. Dan setelah sampai di atas bukit, Subhanallah....pemandangan yang snagat indah, sejuk, hijau dan bersih..Pualu ini seperti pulau yang belum pernah terjamah.
Ini adalah Goa Kelelawar, kalian sudah pada tau kenapa Goa ini disebut Goa kelelawar, yap karena didalemnya banyak kelelawar.Oh..iya jangan berani-berani masuk kedalam goa, karena didalem goa dipenuhi ikan-ikan hiu.
my travelmates

tidur diatsa rumput-rumput liar,walaupun udahannya gatel-gatel
yudha, me, rona, jeje, monik, jalley
pemandangan dari atas bukit, ngeri-ngeri sedap


Dan ini adalah pemandangan dari atas bukit, bisa dibilang mii-mirip dengan uluwatu di Bali.. Hati-hati buat kalian yang berfoto di pinggir jurang. Setelah lelah menempuh perjalanan, kami menemukan sebuah warung kecil dipinggir pantai.. Kami memesan indomie dan nutrisari, lumayan untuk mengisi perut kami yang keroncongan..Sejam kemudian kami sudah tidur dibale-bale warung di pinggir pantai. Entah karena kami yang kelelahan, ditambah dengan angin yang sepoi-sepoi..Sekian cerita perjalana kami hari ini
Next trip kemana lagi ya???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar