Jumat, 29 Juni 2018

My First Trip to Makassar

Makassar merupakan salah satu ibukota provinsi yang terletak di selatan sulawesi. Dari Jakarta ke makassar dapat ditempuh dalam waktu 2 jam dengan menggunakan pesawat. Saya akan berbagi sedikit pengalaman saya waktu lalu saya pulang kampung ke Makassar. Makassar merupakan tanah kelahiran suami saya, oleh kaarena itu lebaran tahun ini, kami memutuskan untuk mengunjungi keluarga di makassar. Kebetulan saya yang asli jawa, baru pertama kali menginjakkan kaki di tanah sulawesi. Setibanya di Sultan Hasanudin International Airport, kami memesan taxi ketempat tante saya di pelita raya. Setelah istirahat sejenak dirumah tante saya, kami pergi berjalan-jalan ke Pantai Losari dan Benteng Fort Rotterdam. Pantai Losari terletak di pinggir jalan, sehingga dapat dinikmati bagi siapapun yang melewatinya. Karena saya berkunjung pada siang hari, dan cuaca cukup terik, pantai losari terlihat sepi. Namun, jika kita berkunjung pada sore sampai malam hari pantai losari terlihat ramai dengan pengunjung dan pedagang. Disekitar pantai losari banyak sekali penjual kuliner khas makassar, diantaramya : Pisang Ape, Coto Makassar, Palu basa, Palu Mara, Es pisang Ijo, Sop Konro, dll. Setelah kami berfoto-foto di Pantai Losari, kami melanjutkan perjalanan ke Benteng Fort Rotterdam. Kami tidak memiliki cukup untuk untuk berlama-lama di kedua tempat ini, karena malam harinya kami harus bertolak ke sorowako untuk berlebaran di kampung kakak tertua mertua saya di Sorowako. Dari Makassar ke Sorowako membutuhkan waktu 14 jam perjalanan dan rata-rata bus akan berangkat malam hari dan tiba di Sorowako pada pagi hari. Bus-bus yang melayani perjalanan dari Makassar-Sorowako, diantaranya : Litha & Co, Mega Mas, Bintang Khatulistiwa, dll. Saat itu kami menaiki Bus Bintang Khatulistiwa karena tiket bus sudah dipesankan oleh pakde saya. Busnya sangat nyaman, karena dilengkapi dengan bantal, selimut dan bangku Setibanya di tempat kelahiran suami, kami bermalam di Sorowako selama 3 hari 2 malam. Berlebaran di Sorowako sangat berbeda dengan di Jakarta. Bagi saya Sorowako sangat sepi, tidak ada mall, yang ada hanya A***mart saja itupun letaknya sangat jauh. Tempat wisata di Sorowako, diantaranya Pantai Ide, Pantai Salosa dan Danau Matano. Namun saya hanya mengunjungi Pantai Ide karena pada malam harinya saya dan suami harus kembali ke Makassar. Sebenarnya banyak sekali tempat wisata di Makassar yang dapat dikunjungi, seperti Tana Toraja, Bantimurung, Leang-leang, Pulau Samalona, Pulau Laelae,dll namun dikarenakan keterbatasan waktu kami hanya mengunjungi bulukumba dan Rammang-Rammang karena tujuan utama kami ke Makassara adalah utuk bersilaturahmi dengan keluarga suami. Perjalan dari Makassar ke Bulukumba membutuhkan waktu 5 jam. Bagi kalian yang ingin berkunjung ke Bulukumba dapat menyewa mobil dari terminal mallengkeri dengan harga sewa 1.000.000/ mobil. Dari Makassar ke Bulukumba kami akan melalui 5 kecamatan, diantaranya Kab, Gowa, Kota Takalar, Kota Jeneponto, Kota Bantaeng dan Kabupaten Bulukumba. Sepanjang perjalanan dari Makassar ke Bulukumba kita akan disuguhi pemandangan sawah dan pantai. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Pantai Tanjung Bira, Bulukumba dengan HTM 15k/orang. Pantainya sangat ramai karena saat itu saya datang disaat libur lebaran. Banyak sekali keluarga yang sekedar duduk-duduk santai, bemain pasir, bermain ombak, berenang dan ada juga yang bernain banana boat. Pantai-pantai di bulukumba terkenal dengan pasirnya yang masih putih, namun karena pantainya yang terlalu ramai, kami hanya singgah sebentar di Pantai Bira. Tempat kedua yang saya kunjungi adalah Pantai Marumasa. Pantai marusama terletak tidak jauh dari Pantai Bira, namun Pantai Marumasa lebih sepi dan kotor. Mungkin karena masuk ke pantai ini gratis sehingga tidak ada perawatan khusus untuk pantai ini. Pantai Marumasa dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi. Banyak sekali spot-spot foto dari atas tebing dengan pemandangan pantai dibawahnya. untuk berfoto diatas tebing, kita akan dikenakan HTM 5k/orang. Setibanya diatas tebing kita akan disuguhi pemandangan birunya air laut yang dikelilingi tebing-tebing tinggi berwarna hijau. Tempat selanjutnya yang kami kunjungi adalah Apparalang Cliff atau tebing apparalang. Bagi yang memiliki keberanian, Apparalang cliff merupakan tempat terjun ke laut dari ketinggian yang sangat menyenangkan. Tapi, jika kalian tidak bisa berenang, jangan coba-coba untuk terjun kelaut, karena desiran ombak disini sangat kencang. Karena waktu sudah beranjak sore, kami memutuskan kembali ke Makassar. Keesokan harinya, kami mengunjungi rammang-rammang di Maros. Rammang-rammang terletak di Kabupaten Marros, untuk mencapai rammang-rammang hanya dibutuhkan waktu 1 jam saja dari Kota Makassar. Kami menuju kesana dengan menggunakan Grab. Rammang menyajikan pesona gunung karst yang begitu luas. saya sarankan datang ketika sore hari sekitar pukul 15.00 karena matahari tidak terlalu terik. Di rammang-ammang kita akan ditawarkan naik kapal nelayan dengan harga 200.000 per kapal. Setiap kapal memasang tarif berbeda-beda tergantung banyaknya penumpang. Harga sewa kapal berkisar antara 200.000-350.000. Kita akan diantar mengelilingi suangai dengan perahu hingga kembali ke dermaga. Sepanjang aliran sungai dikelilingi hutan bakau dan pohon palem. Di dalam suangai terdapat sawah, gua, cafe dan penginapan yang dapat disewa oleh pengunjung. Setelah selesai berkeling menyusuri sungai kita akan diantar kembali ke dermaga. Karena hari sudah menjelang malang, kami menyelesaikan perjalanan kami di rammang-rammang dan kembali ke kota makassar. Esok hari adalah hari terakhir kami di makassar sebelum kami kembali ke Jakarta oleh karena itu besok saya akan membeli oleh-oleh di jalan Somba Opu, seperti sirup markisa, otak-otak, Jalangkote, dll.
Pantai Losari

Bneteng Fort Rotterdam

Pantai Tanjung Bira

Pantai Tanjung Bira

Pantai Tanjung Bira

Apparalang Cliff

Tebing Marumasa

Tebing Marumasa

Rammang-Rammang

Rammang-Rammang

Rammang-Rammang

Rammang-Rammang

Rammang-Rammang

Rammang-Rammang

Rammang-Rammang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar